Pemudapancasila.org || Sidoarjo || Saya kerap menerima pertanyaan tentang alasan di balik keputusan saya untuk maju sebagai calon DPR-RI pada Pemilu 2024. Keputusan ini diambil melalui proses yang cukup panjang dengan penuh pertimbangan setelah berkonsultasi dan memohon restu orang tua saya yang memakan waktu tidak sebentar.
Saya sebenarnya telah banyak terlibat dalam aktifitas politik, baik berpartisipasi dalam tim relawan pemenangan pilkada, aktif di organisasi kemasyarakatan, serta perumusan kebijakan. Saat meminta restu, Ibu saya berpesan “Khoirunnas anfauhum linnas.” Hadist yang menjelaskan bahwa kebaikan seseorang, bukan dilihat dari jabatannya, kekayaannya, pangkatnya, asal usul keturunannya, dan sejenisnya, melainkan dari seberapa banyak memberi manfaat kepada orang lain, dan motivasi inilah yang mendorong saya bergabung dengan Partai Demokrat atas ajakan senior saya, Mas Emil Dardak.
Seluruh Perjuangan ini dimulai dari kesadaran akan fenomena yang terjadi di tengah Masyarakat, masih banyaknya permasalahan di lapangan mendesak saya agar tidak hanya menjadi penonton. Kita tidak cukup hanya menyalahkan pemerintah, namun kita harus turun tangan dan menjadi bagian dari solusi untuk Indonesia.
Kegelisahan saya timbul ketika melihat perubahan zaman yang cepat ini berpotensi melindas masa depan pemuda di daerah yang belum mampu mengikuti perkembangan tersebut. Terlebih lagi bonus demografi Indonesia dapat menjadi ancaman jika tidak dikelola dengan baik.
Kegelisahan itu menjadi motivasi saya ketika menatap mata warga yang masih bertahan menjalani kerasnya kehidupan. Saya juga berjumpa dengan seorang remaja cerdas, namun harus meninggalkan studinya karena membantu perekonomian keluarganya. Seorang bapak yang kebingungan mendapatkan pengobatan menunjukkan kebutuhan advokasi yang mendalam. Seorang ibu yang harus bekerja paruh waktu ojek online demi membesarkan tiga Anak yatim. Keterbatasan jelas terlihat, namun semangat mereka luar biasa. Saya melihat usaha mikro yang dirintis seorang ibu penuh harapan, demi menjaga kehormatan dan kemandirian keluarganya, namun masih mengalami banyak kendala. Ada juga, cerita mengenai dedikasi seorang aktivis sosial, yang tanpa lelah mengisi hari-hari dengan kegiatan yang mencerahkan, demi menjauhkan generasi muda dari pengaruh negatif. ini adalah panggilan hati untuk bertindak yang tidak bisa saya abaikan.
Saya bisa saja memilih untuk tidak peduli, namun itu bukanlah yang diajarkan dalam ajaran agama saya, bukan cara didikan orang tua saya, dan tentu saja tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila yang kita junjung tinggi. Kepedulian kita kepada sesama adalah inti dari semangat kebangsaan. Saya mengevaluasi setiap masalah dan mencari cara untuk mengadvokasikannya. Saya sadar, tidak mungkin menyelesaikan semua tantangan sendirian. Oleh karena itu, saya memutuskan untuk terjun ke dunia politik, dengan tekad kuat untuk memanfaatkan setiap sumber daya yang ada guna meningkatkan kualitas hidup di masyarakat.
Saya yakin, melalui jalur politik, kesejahteraan rakyat dapat diraih. Politik bukan hanya soal kekuasaan, tapi tentang dialog, kesepakatan, dan pemilihan yang baik untuk kesejahteraan bersama. Pemilu memberikan peluang untuk mengubah dan memperbaiki apa yang telah rusak dan membangun harapan untuk kehidupan lebih baik. Partai Demokrat membuka peluang bagi setiap individu yang ingin mengabdi kepada negara. Melalui pemilu, kita diundang untuk ikut serta memilih para wakil rakyat dan pemimpin yang memiliki kapabilitas, berintegritas, dan amanah.
Dengan nama Allah SWT, saya bertekad berjuang untuk turun tangan dalam membangun Indonesia. Mari kita jadikan perjuangan ini menjadi sebuah gerakan, bukan hanya tentang perjuangan seorang individu, tetapi mereka semua yang ingin merubah Bangsa Indonesia menuju kearah yang lebih baik.
Ini hanya satu langkah kecil dari ribuan, bahkan jutaan langkah berikutnya, dalam sebuah perjalanan panjang dengan diiringi doa dan itikad tulus. Dengan segala kerendahan hati, saya memohon dukungan Bapak/Ibu sekalian untuk dapat hadir di TPS pada tanggal 14 Februari nanti untuk dapat memperjuangkan aspirasi masyarakat Surabaya dan Sidoarjo. Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, bersama kita dan orang-orang yang berani memperjuangkan mimpi-mimpi rakyat tentang kehidupan yang lebih baik.
Terakhir, saya berterima kasih kepada seluruh relawan, yang mungkin tak pernah tampak di layar atau panggung manapun. Namun karena kerja keras dan dukungannya dapat memperjuangkan sebuah Harapan, Perjuangan dan kemenangan. Mohon maaf sebesar-besarnya, mohon doa restu dan dukungan dari semuanya
“Mas Andi”
(H.M. Ali Affandi La Nyalla Mahmud Mattalitti, S.M., M.MT)
Calon DPR-RI Partai Demokrat (14) Nomor Urut (2.)