Sidoarjo, Hari ini, Jumat tanggal 25 Agustus 2023, Desa Tebel Barat di Kecamatan Gedangan, Sidoarjo, menjadi saksi dari aksi demonstrasi yang dilakukan oleh segenap warga masyarakat. Aksi ini terkait dengan penutupan jalan akses keluar masuk perkampungan mereka oleh PT Bernofarm PC, yang mengakibatkan kerugian bagi warga dan meningkatkan ketegangan di daerah tersebut.
Pukul 08.30 WIB, puluhan warga Desa Tebel Barat berkumpul untuk melakukan demonstrasi sebagai respon terhadap penutupan jalan akses yang mereka gunakan sehari-hari. Warga, yang merasa terdampak oleh situasi ini, menggunakan aksi demo ini sebagai wadah untuk menyampaikan unek-unek mereka terhadap permasalahan ini. Di tengah aksi demo, mereka juga memanggil Kepala Desa atau Carik Tebel untuk memberikan penjelasan dan jawaban atas keluhan mereka.
Penting untuk dicatat bahwa masyarakat Desa Tebel Barat belum mendapatkan informasi dan klarifikasi yang memadai terkait permasalahan jual beli lahan tanah antara PT Bernofarm PC dan Pemerintah Desa Tebel. Permasalahan ini mencakup tukar guling pemanfaatan jalan serta saluran air atau selokan. Kehadiran polisi dengan personil dari Satuan Sabhara (Sat Sabhara) Polresta Sidoarjo sebanyak 1 kompi, yang dipimpin oleh Kasat Sabhara Kompol Warih SH, menunjukkan kepentingan pihak berwenang dalam menjaga keamanan dan ketertiban selama aksi demonstrasi.
Dalam aksi tersebut, terjadi konfrontasi antara pendemo dan Carik Desa, Sekretaris Desa (Sekdes) Radiyan. Sekdes Radiyan diduga menerima dana sebesar Rp 700.000.000 yang terkait dengan permasalahan ini. Namun, Sekdes Radiyan membantah tuduhan tersebut.
Pimpinan Anak Cabang (PAC) Pemuda Pancasila Kecamatan Gedangan juga turut serta dalam aksi demo ini, dengan sekitar 50 anggota hadir dalam mendampingi warga masyarakat yang terdampak. Partisipasi aktif Pemuda Pancasila mencerminkan peran penting organisasi ini dalam mendukung aspirasi masyarakat dan menjaga ketertiban dalam aksi demonstrasi.
Kepala Desa Tebel, Triyono, merespons situasi ini dengan berjanji untuk bertemu dengan warga pendemo pada pukul 14.00 WIB. Ini diharapkan menjadi kesempatan bagi warga untuk berdialog langsung dengan kepala desa dan mencari solusi atas permasalahan yang sedang dihadapi.
Konflik lahan dan tata kelola sumber daya alam sering kali menjadi pemicu perselisihan di berbagai daerah. Komunikasi terbuka dan dialog antara pemerintah daerah, perusahaan, pihak berwenang, dan masyarakat sangat penting dalam mengatasi permasalahan ini. Harapannya, pertemuan antara Kepala Desa dan warga pendemo akan membawa langkah-langkah menuju solusi yang adil dan berkelanjutan untuk semua pihak yang terlibat.
Situasi ini memperingatkan akan pentingnya transparansi dalam pengambilan keputusan yang dapat memengaruhi masyarakat di tingkat lokal. Permasalahan semacam ini memerlukan penanganan yang bijaksana dan koordinasi yang baik untuk menghindari konflik yang lebih besar di masa depan.