Pemudapancasila.org || Taman (SDA) || Pemuda pancasila (PAC) Pengurus Anak Cabang Taman (SDA) Bersama Yayasan Yatinda dan Yayasan Al-Faqir menggelar Pengajian dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW tahun 1445 Hijriah, acara di selenggarakan di dusun Woncolo rt 17/ rw 06, Kecamatan Taman (Sidoarjo), Jumat (20/10/2023)
Ustadzah Tan Mei Hwa hadir dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Malam ini, Beliau merupakan salah satu dari sedikit perempuan Tionghoa yang menekuni dakwah Islam. Sejak 1993 Tan Mei Hwa sudah menggeluti dunia dakwah.
Nyai Hj. Tan Mei Hwa masuk Islam pada usia 16 tahun saat kelas 1 di SMA Negeri 11 Tandes. Waktu itu dia mempelajari Islam setelah paham langsung bersyahadat. Namun orangtuanya tidak menyetujui beliau menjadi muslimah. Karena itu Bu Nyai keluar dari rumah dan memilih tinggal di kos sambil bekerja dan melanjutkan sekolah sampai bergelar sarjana hukum.
Beliau akhirnya bersyukur karena pada akhirnya orangtuanya sekarang sudah menganut Islam setelah diberi pemahaman secara perlahan-lahan hingga bisa menerima.
Jargon ceramah yang biasa beliau sampaikan adalah pepatah utlubul ilma walau bissiin. ”Carilah ilmu hingga ke negeri Cina. Tapi sekarang laopo adoh-adoh nang Cino, lek Cinone wis nang kene,” selorohnya yang mengundang tawa hadirin.
Yayasan Peduli Yatim dan Sosial (YPYS) Al Faqir yang bersekretariat di Pondok Trososbo Indah Blok B-6 Desa Trosobo Kecamatan Taman (SDA) Pimpinan Achmad Baidie Karim.
Yayasan Yatinda (Yayasan Yatim dan Janda) Jl. Raya Bebekan No.selatan, Bebekan, Bebekan, Wonocolo, Kec. Taman, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur 61257.
Achmad Baidie Karim menggambarkan “Betapa besar pengorbanan Rasulullah dalam menyebarkan risalah Islam, untuk itu dirinya mengajak untuk terus menjaga nilai-nilai agama Islam.”
Kolaborasi antara Pemuda Pancasila PAC Taman, Yayasan Peduli Yatim dan Sosial (YPYS) Al Faqir dan Yayasan Yatim dan Janda (Yatinda) dalam acara Maulid Nabi memiliki potensi besar untuk memberikan manfaat yang signifikan kepada masyarakat dan memberikan contoh positif kerja sama di antara kelompok yang berbeda.
Penting untuk menjalankan kolaborasi ini dengan rasa hormat, empati, dan kesungguhan. Hal ini harus menjadi upaya yang tulus untuk memberikan manfaat kepada mereka yang membutuhkan dan memajukan nilai-nilai kemanusiaan dan kebaikan yang diajarkan oleh agama dan Pancasila.
Cak Ambon (Ketua PAC) Taman menyatakan “Melibatkan masyarakat luas dalam acara Maulid Nabi dapat membantu memperkuat hubungan antara Pemuda Pancasila dan masyarakat setempat. Hal ini dapat membantu mengurangi ketakutan atau ketidakpercayaan yang mungkin muncul akibat stigma negatif.”
“Berkolaborasi dengan ulama atau pemuka agama setempat dalam penyelenggaraan acara Maulid Nabi dapat memberikan legitimasi dan dukungan bagi kegiatan tersebut. Hal ini juga dapat membantu menghapus stigma negatif.”imbuh Cak Ambon.
(IMAM)