Pemudapancasila.org || SURABAYA || H.M. Ali Affandi La Nyalla Mahmud Mattalitti, Caleg DPR RI nomor urut 2 dari Partai Demokrat Dapil Surabaya Sidoarjo bersilaturahmu dengani sejumlah Kiai Kampung di Pondok Pesantren Sabilurrosyad Sidoarjo, Sabtu (13/1/2024) siang.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Dewan Penasehat Nasional Kiaiku Pejuangku, KH Wisanggeni, Sekjen Barisan Pengusaha Pejuang, Saifuddin HS dan Dewan Pakar TKN Muhammad Sirodj.
Dalam sambutannya, Mas Andi, panggilan akrab H.M. Ali Affandi La Nyalla Mahmud Mattalitti, mengungkapkan bahwa kiai kampung adalah ujung tombak peradaban yang ada dalam desa dan kampung-kampung. Mereka telah mendedikasikan jiwa dan raga untuk memajukan kampung, tidak hanya mengajar ilmu agama tetapi juga membantu masyarakat untuk mencari solusi atas berbagai masalah yang mereka hadapi.
Untuk itu, silaturahmi dengan Kiai Kampung dianggap penting. Bahkan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak memberikan mandat secara pribadi kepada mas Andi untuk “sowan”, meminta restu dan dukungan dari para Kiai Kampung, untuk pencalonannya dan juga untuk pemenangan Prabowo-Gibran dalam pesta rakyat Pemilu 14 Februari 2024 mendatang.
“Saya ijin menyampaikan salam, saya diamanahkan sebagai jubir TKD Jatim Prabowo-Gibran, dapat mandat dari Bu Khofifah dan Mas Emil untuk berkomunikasi dan silaturahim dengan Kiai Kampung. Saya berterimakasih kepada Pak Kiai dan Bu Nyai Kampung, karena panjenengan adalah ujung tombak peradaban yang ada di desa dan kampung-kampung,” ujar Mas Andi.
Ia menegaskan, sumbangsih Kiai kampung sangat besar. Doa mereka menjadi pondasi bagi keselamatan bangsa Indonesia “Karena dari situ menunjukkan Indonesia bisa selamat berkat doa Kiai dan Nyai Kampung, doa masyarakat di kampung dan doa orang yang ada di desa-desa. Nilainya lebih dari apapun. Sehingga dengan kedatangan panjenengan semua ke sini, telah memberikan kekuatan besar, memberikan kepercayaan bahwa apa yang kita lakukan ini insya Allah akan menjadi amal jariyah dan fastabiqul khoirot, berlomba-lomba dalam kebaikan,” tandasnya.
Sementara itu, Dewan Penasehat Nasional Kiaiku Pejuangku, KH Wisanggeni juga menegaskan bahwa Kiai Kampung adalah sosok yang patut dihargai jasanya. Mereka selama ini independen dan tidak tercatat di Kementerian Agama ataupun instansi pemerintah lainnya.
Beliau menegaskan, saat ini ada ratusan ribu musholla dan langgar yang tersebar di seluruh penjuru Indonesia yang tidak terdata dengan baik di Kemenag maupun di berbagai instansi pemerintah.
“Data langgarnya saja tidak ada, apalagi data kiai kampungnya. Padahal keberadaan kiai yang mengajarkan tentang “alif ba ta tsa” ini sangat penting, karena melalui mereka kita bisa membaca Alquran dan memahami berbagai aturan serta ajaran agama. Kalau tidak ada orang yang membuat kita taat kepada Allah, maka tentu saya sebagai santri tidak mengenal Allah. Dan pertama kali yang mengenalkan Allah adalah Kiai Kampung,” tegasnya.
Jika diakumulasikan, jumlah Kiai Kampung di seluruh Indonesia menurutnya hampir mencapai 600 ribu kiai. Mereka ini adalah orang-orang yang selama ini independen. Mereka adalah orang yang selalu kontinyu mengajari anak-anak. Menjadi jujugan orang yang sakit, dan juga banyak hal dan menjadi problem solving.
“Untuk itu kami berupaya bagaimana kedepan memberdayakan Kiai Kampung secara lahir dan batin. Dan momentumnya memang pas saat Pilpres. Kita hadir tidak dalam mengintimidasi, tetapi benar-benar sowan mengetuk hati mereka agar lebih baik di masa mendatang,” tegasnya.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Sekjen Barisan Pengusaha Pejuang Saifuddin HS bahwa kedatangan mereka kali ini untuk mengucapkan terimakasih atas kerelaan dan keikhlasannya mau bergabung menjadi relawan.
“Gagasan ini berasal dari profesor-profesor yang ada di Jakarta bahwa sejauh ini yang tidak pernah disentuh adalah Kiai Kampung. Pahlawan tanpa tanda jasa. Dan ketika diungkapkan statistiknya, jumlahnya lumayan banyak dan tidak tersentuh. Maka dari para pimpinan kami, kami diminta menerjemahkan apa yang diinginkan oleh pimpinan kami, para akademisi, dan para kiai yang ada di Jakarta,” kata Saifuddin HS.
Ia menegaskan, bahwa pertemuan dengan Kiai Kampung tidak hanya dilakukan kali ini saja kemudian selesai. Pertemuan ini adalah langkah awal. “Harapan kami nanti akan terus bisa menjalin komunikasi karena di HIPMI sendiri ada yang namanya HIPMI Syariah, di mana dalam setiap tahun membangun masjid yang ada di Indonesia. Contohnya, kalau ada yang di pelosok Banten mempunyai tanah wakaf, hanya ada tanahnya, tidak ada masjid, maka kami hadir membantu. Melalui Kiaiku Pejuangku, semoga ide ini akan terus berlanjut ” ujarnya.
Kesempatan tersebut juga digunakan oleh Dewan Pakar TKN Muhammad Sirodj untuk memberikan pengarahan dan penguatan materi kampanye serta sharing pengalaman dengan seluruh relawan yang hadir.