Kediri – Pemudapancasila.org – Dugaan adanya kebocoran pengelolaan uang parkir dan Uang Lapak alias Los Bangunan Pasar akhirnya ditindak lanjuti Tiga Pengiat Masyarakat Kediri dengan mengadukannya ke Polda Jawa Timur.
Bagus Ramadhan selaku Ketua Sapma Pemuda Pancasila Kota Kediri bersama Indra Ketua GMBI kepada awak media usai mengadukan dugaan kebocoran dan indikasi Korupsi atas pengelolaan uang tersebut ke Polda Jatim menyampaikan, beberapa tahun yang lalu kita ini melakukan investigasi di beberapa pasar yang ada di Kota Kediri.
“Kita menemukan beberapa temuan ternyata retribusi pasar diduga bocor. Setelah kita lakukan perkembangan ternyata teman kita Perkumpulan Saroja Kediri juga menemukan alat bukti yang sama, ” ucap Bagus Selasa (7/5/2024).
Bagus menegaskan, bahwa pihaknya langsung menelusuri secara langsung kesejumlah pasar di Kota Kediri guna mensinkronkan data hasil temuan tersebut. Semoga nanti bisa terungkap oknum-oknum yang menerima aliran dana dari retribusi pasar pengelolaan uang tersebut.
Beberapa data yang hasil temuan yang dilaporkan ke Polda Jatim keberadaan kios dan retribusi karcis yang disetorkan pada pemerintah ini tidak sesuai dari yang ditarik di lapangan.
“Ada dugaan korupsi yang didapatkan terkait jumlah kios dengan jumlah uang yang disetorkan pada pemerintah tidak sesuai dari hitungan kita di lapangan, ” ucapnya.
Bagus mencontohkan, seperti di Pasar Grosir per hari itu kurang lebih itu kemarin kita lakukan investigasi itu sehari Rp 13 juta, kalau kita kalikan sebulan sudah hampir Rp 390 juta. Kalau dikalikan satu tahun sekitar Rp 4, 6 miliar.
“Untuk uang laporan yang masuk pada tahun 2021 tidak ada setoran yang masuk, kalau setoran tahun 2023 hanya sekitar Rp 1, 2 miliar yang masuk. Itu masih satu pasar, padahal di Kota Kediri ada 9 pasar, ” terangnya.
Sementara, saat dikonfirmasi via selluler Edi Darmasto selaku Dewan Pengawas Perumda Pasar Joyoboyo mengungkapkan, setelah ada salah satu LSM masuk kekami,kami langsung menindaklanjuti untuk membahas persoalan itu, jadi ada pihak ketiga yang bekerjasama dengan Pasar terkait parkir. Jadi parkir itu ada yang dipungut oleh petugas sendiri. Ada yang kerjasama dengan pasar Bandar dengan kelompok karang taruna.
“Memang kemarin itu ada temuan dan masukkan LSM. Kita langsung rapatkan untuk memberitahu kepada pihak ketiga. Kalau ada yang perlu dibenahi, ya harus dibenahi kemungkinan terkait kerjasama agar sesuai dengan aturan yang berlaku, ” ungkapnya.
Edi menegaskan, sejauh ini untuk setoran ke PAD dari Pasar yang ada sudah meningkat.
” pendapatannya pasar terus disetorkan ke Kas Daerah dengan hitungan yang bisa nanti 55% di setor ke PHD.Jadi kalau di pasar itu labanya semisal tahun lalu itu 2 miliar sekian sehingga yang menjadi PAD ada 55% dari itu sekitar 1 miliar kira-kira begitu kalau PAD itu,”tambahnya
(*)