Sidoarjo, 14 April 2025 — Satuan Siswa, Pelajar, dan Mahasiswa (Sapma) Pemuda Pancasila Kabupaten Sidoarjo menyatakan dukungan penuh terhadap kebijakan Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur mengenai percepatan distribusi ijazah yang hingga kini masih tertahan di sejumlah sekolah.
Ketua Sapma PP Sidoarjo, Andry Harmoko, menyampaikan bahwa ijazah adalah hak setiap siswa dan tidak semestinya menjadi alat tekanan akibat persoalan administrasi atau keuangan.
“Kami dari Sapma PP Sidoarjo mendukung penuh kebijakan ini. Ijazah adalah hak siswa yang tidak boleh ditahan dengan alasan apa pun,” tegas Andry.
Ia juga menekankan pentingnya kehadiran negara dalam menjamin akses pendidikan yang setara bagi seluruh rakyat Indonesia.
“Pemerintah harus hadir demi kepentingan pendidikan di Indonesia. Sektor pendidikan sangat penting bagi masa depan bangsa. Jangan sampai siswa dirugikan hanya karena urusan administratif,” imbuhnya.
Andry bahkan menyampaikan sikap tegas jika masih ada sekolah yang menahan hak siswa.
“Jika masih ada sekolah negeri yang menahan ijazah atau yang berhubungan dengan kelulusan, saya siap menggedor pintu sekolah tersebut,” tegasnya.
Turut hadir dalam pernyataan tersebut, Julius Ivan, selaku Sekretaris Sapma PP Sidoarjo, yang menyerukan agar pembagian ijazah dilakukan secepatnya tanpa adanya pungutan biaya tambahan.
“Kami menuntut agar proses ini segera diselesaikan tanpa membebani siswa dan orang tua. Pendidikan adalah hak, bukan barang dagangan,” ujar Julius.
Sapma Sidoarjo selama ini dikenal aktif dalam kegiatan sosial dan kepedulian terhadap dunia pendidikan. Beberapa program nyata yang dijalankan antara lain bantuan tali asih berupa perlengkapan sekolah seperti tas, sepatu, dan uang tunai bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu. Selain itu, Sapma juga memfasilitasi program pendidikan kejar paket C bagi mereka yang tidak mampu melanjutkan sekolah formal.
Melalui sikap tegas ini, Sapma PP Sidoarjo berharap pemerintah daerah dan seluruh pihak terkait dapat bergerak cepat menyelesaikan persoalan ijazah yang tertahan, demi masa depan pendidikan Indonesia yang lebih adil dan inklusif.